Pages

Ads 468x60px

businnes plan



MAKALAH  BUSINESS PLAN
DO @HOME
(Distro Online - Haus nasiOnalisME)

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Kewirausahaan
 DISUSUN OLEH
Rifky Anindika         (101011184)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012

RINGKASAN EKSEKUTIF
            DO @HOME, singkatan dari Distro Online – Haus Nasionalisme, merupakan bisnis distro online yang menawarkan pakaian dengan desain gambar dan teks unik yang dapat menunjukkan identitas kita sebagai warga Indonesia serta mengobarkan rasa nasionalisme kita. Pemilihan nama dan kepanjangan DO @HOME memiliki maksud yang pertama, ditijau dari kepanjangannya, adalah desain yang khas tentang Indonesia yang dapat mengobati rasa haus nasionalisme warga Indonesia. Maksud kedua, ditinjau dari singkatannya yang artinya  “lakukan di rumah” ini merujuk pada cara pemesanan yang sangat mudah dan dapat dilakukan di rumah masing-masing konsumen, yaitu dengan mengakses web blog dan memesannya secara online. Selain kemudahan untuk mengakses DO @HOME juga menawarkan pakaian dengan desain menarik bagi para konsumen yang ingin mengenakan pakaian dengan menunjukkan ke-Indonesia-annya dan rasa cinta tanah airnya. Sebagai upaya memperluas jangkauan konsumen maka DO @HOME akan bekerjasama dengan distro-distro di daerah Surabaya untuk menitipkan produk.
            Keunggulan produk-produk DO @HOME dengan menjaga elemen-elemen utama yang di tawarkan di DO @HOME, antara lain:
  1. Bahan pakaian yang berkualitas tinggi dan nyaman dipakai.
  2. Jahitan pakaian yang rapi.
  3. Metode pemasaran yang unik.
  4. Desain kaos yang bagus dan dibuat dalam jumlah terbatas.
  5. Jaminan mutu dan kejujuran bisnis online.
            Tahap awal dari bisnis ini adalah membuka tempat utama produksi dan penyimpanan produk di Jln. Kalijudan Gang IX no.14A serta alamat web blog yang digunakan untuk pemasaran bisnis ini, target kita adalah masyarakat Indonesia dan khususnya adalah para remaja Surabaya.


BAB I
 LATAR BELAKANG

1.1        Identifikasi Peluang Bisnis
               Kaos merupakan barang-barang produk distro yang menjadi menu wajib untuk memunuhi style sandang rakyat Indonesia, para pemuda khususnya. Trend tingkat perekonomian Indonesia yang semakin baik menjadikan daya beli masyarakat semakin meningkat pula, sehingga masyarakat mulai beranjak memilih barang dengan desain dan style yang menarik.
               Pakaian yang bertuliskan dan bergambar tentang tempat serta sesuatu yang khas negara lain sering dijumpai di pasar dalam negeri, seperti kaos dan topi dengan tulisan  New York, LA, Sydney, Texas, dan lain-lain. Warga Indonesia sangat sulit untuk mencari pakaian dengan desain gambar dan teks mengenai negara sendiri, Indonesia, kecuali di tempat wisata dan stadion olahraga. Maka dari itu terobosan pakaian DO @HOME dengan desain gambar dan teks mengenai sesuatu yang khas dari Indonesia akan sangat laku di negerinya sendiri dan dapat mengobati rasa “haus nasionalisme” warga Indonesia.

1.2        Penjelasan Produk
               Produk yang akan ditawarkan oleh DO @HOME adalah pakaian dengan desain gambar dan teks mengenai Indonesia. Sebagai awal berdirinya akan diproduksi adalah Kaos.
               Kaos adalah jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, dan perut. Kaus oblong biasanya tidak memiliki kancing, kerah, ataupun saku. Bahan yang digunakan untuk membuat kaus oblong DO @HOME adalah cotton combed yang nyaman digunakan. Kaos akan diproduksi dengan ukuran S, M, L, dan XL, untuk ukuran HS, XXL, serta XXXL dapat dipesan khusus dan menunggu pemesanan hingga 10 unit dengan desain yang sama.
1.3       Tujuan
               Tujuan dalam membangun bisnis terbagi menjadi dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, antara lain sebagai berikut:
  • Tujuan umum :
a)      Membuat pakaian dengan tema Indonesia yang unik dan menarik
b)      Mendapatkan keuntungan dari bisnis ini
  • Tujuan Khusus :
a)    Meningkatkan rasa kecintaan para masyarakat pada Indonesia
b)   Menarik perhatian masyarakat dengan desain unik serta teks yang menambah rasa nasionalisme yang terdapat pada kaos
c)    Memberikan pilihan kaos dengan desain yang kental akan budaya khas Indonesia
d)   Mengobati rasa haus nasionalisme yang selama ini semakin terasa menurun dari masyarakat Indonesia
1.4       Manfaat
                        Manfaat yang diharapkan dari bisnis DO @HOME ini adalah sebagai berikut:
  1. Sebagai ajang promosi tempat-tempat serta budaya khas Indonesia pada masyarakat lewat desain kaos ini
  2. Menjadi ajang menunjukkan nasionalisme dengan memakai kaos yang berdesain khas budaya Indonesia
  3. Sebagai penawar dominasi pakaian dengan desain yang khas luar negeri




BAB II
ANALISA SWOT
2.1 Keunggulan produk (Strength) 
  • Desain yang unik                                                                           (S-1)
  • Terbuat dari bahan yang nyaman                                                  (S-2)
  • Teks dengan kata-kata yang menarik tentang Indonesia              (S-3)
  • Gaya jaman sekarang                                                                    (S-4)   
2.2 Kelemahan (Weakness) 
  • Modal yang dibutuhkan cukup besar                                            (W-1)
  • Tempat pemasaran                                                             (W-2)
  • Peralatan yang kurang memadai                                                   (W-3)
  • Pengalaman bisnis yang kurang                                                    (W-4)
2.3 Opportunities 
  • Bahan-bahanya mudah di dapatkan                                              (O-1)
  • Cara pemesanan yang mudah dilakukan lewat internet                (O-2)
  • Banyaknya konsumen karena cocok untuk semua usia                 (O-3)
  • Banyak distro dan tempat pemasaran yang bisa diajak
Kerjasama di Surabaya                                                                  (O-4)
  • Banyak anak muda yang mencari kaos dengan desain
unik dan  menarik                                                                          (O-5)  
2.4 Threat
  • Adanya pesaing usaha serupa                                                       (T-1)
  • Ketidakpercayaan konsumen akan bisnis online                           (T-2)
  • Produk baru yang belum dipatenkan, ada tindakan plagiat          (T-3)

  Faktor Internal








Faktor Eksternal
              Strength (S)
  1. Desain yang unik
  2. Bahan Kaos yang nyaman
  3. Teks dengan kata-kata yang menarik tentang Indonesia
  4. Gaya jaman sekarang
Weakness (W)
  1. Modal yang dibutuhkan cukup besar
  2. Tempat pemasaran
  3. Peralatan yang kurang memadai
  4. Pengalaman bisnis yang kurang
Opportunities (O)
  1. Bahan-bahanya mudah di dapatkan
  2. Banyaknya konsumen karena cocok untuk semua usia
  3. Banyak distro dan tempat pemasaran yang bisa diajak kerjasama di Surabaya
  4. Banyak anak muda yang mencari kaos dengan desain unik dan  menarik
Strategi S-O
  1. Banyak menjalin kerjasama dengan distro
  2. Membuat produk yang sesuai dengan yang diminati para konsumen
  3. Menambah variasi dan kreativitas desain
  4. d.      Update informasi tentang fashion yang sedang berkembang  
Strategi W-O
Dengan meminjam bantuan modal untuk usaha. Modal yang didapatkan bisa berasal bank maupun sumber dana lainnya. Dan mengembangkan pasar.
Selain itu juga sering mengikutkan ide pada lombabusiness plan
Threat (T)
  1. Adanya pesaing usaha serupa
  2. Ketidak percayaan konsumen akan bisnis online
  3. Produk baru yang belum dipatenkan, sehingga memungkinkan adanya pihak lain yang menjiplak
Strategi S-T
  1. Dengan ide kreatif dari tim  dan harga yang terjangkau akan menambah nilai tambah dari produk berikut.
  2. Dan bila usaha mulai berkembang brand harus segera dipatenkan.
Strategi W-T
  1. Dengan menambah desain baru, sehingga para pelanggan akan mendapatkan sesuatu yang baru dari produk yang ditawarkan.
  2. Memperluas promosi produk

Dari analisis SWOT yang telah dilakukan maka saya memilih strategi S-O serta dengan upaya mengambil langkah penanggulangan ancaman serta upaya meminimalisir kelemahan untuk mengembangkan usaha ini yakni dengan:
  1. Banyak menjalin kerjasama dengan distro
  2. Membuat produk yang sesuai dengan yang diminati para konsumen
  3. Menambah variasi dan kreativitas desain
  4. Update informasi tentang fashion yang sedang berkembang
  5. Meningkatkan kepercayaan konsumen dengan jaminan kelegalan bisnis serta jaminan kualitas mutu sampai produk ke tangan konsumen.
  6. Mencari dana dan modal dari bank serta mengikutsertakan pada kompetisi bisnis plan
  7. Perencanaan pembangunan tempat pemasaran pusat








BAB III
PERENCANAAN BISNIS

3.1              DISTRIBUSI PRODUK
Dikarenakan masih tahap awal memulai bisnis ini serta sifat bisnisnya online, saya belum berencana untuk membuka sebuah kios khusus untuk pemasaran produk. Saya berencana membuka pusat DO @HOME di Kalijudan Gang IX no. 14A untuk proses produksi dan penyimpanan. Pemasaran akan dilakukan dengan cara menjual ataupun menitipkan produk di distro-distro Surabaya yang telah sepakat untuk bekerjasama. Selain itu produk DO @HOME juga bisa dipesan secara online, dan untuk melihat produk-produknya dapat dilakukan di web blog resmi yang akan segera di-release dan dipublikasikan sejalan dengan produk awal.
3.2              PENGEMASAN
Produk ini akan dikemas dengan plastik pembungkus kaos agar tetap rapi dan teratur sampai di rumah serta dibungkus lagi kresek yang bergambarkan logo “DO @HOME”.

3.3              JASA PELAYANAN TAMBAHAN YANG DIBERIKAN
Untuk setiap pembelian kaos akan mendapat bonus stiker yang keren dengan gambar dan teks yang unik. Selain itu juga untuk pembelian lebih dari Rp 100.000,- lewat online akan mendapat potongan atau diskon sebesar 10%.

3.4              LOKASI USAHA
Lokasi usaha direncanakan di rumah yang beralamatkan Jl. Kalijudan gang IX no. 14A sebagai tempat proses produksi dan penyimpanan produk. Tempat pemasaran dibagi menjadi dua, yang pertama di dunia maya, yaitu terpusat pada web blog resmi DO @HOME. Untuk tempat pemasaran yang kedua adalah di distro-distro yang telah bekerjasama dengan DO @HOME.

3.5              Pasar yang dituju
Berdasarkan studi Lowe dan majalah SWA (tahun 2005) segmentasi pasar Indonesia dibagi menjadi 8 segmen, yaitu:
1.      Segmen #1: Pasrah/introvert Wall Flower (8,1%)
Ciri-ciri : Wanita, usia matang berpendidikan rendah dan tinggal didaerah. Umumnya tidak punya banyak keinginan dan tidak terlalu optimis terhadap masa depan.
2.      Segmen #2: Gaul Glam/ The Networking Pleasure Seeker (11%)
Ciri-ciri : Wanita, usia matang yang sangat terbuka, suka bergaul dan penuh gairah, tinggal di daerah perkotaan dengan tingkat social ekonomi A+. mereka sangat materialistis dan memiliki harta/benda adalah puncak kebahagiaan hidup. Sisi menarik segmen ini adalah mereka percaya bahawa pertemanan merupakan investasi. Dimata mereka, pengakuan diri itu ada jikamereka bisa diterima oleh lingkungan pergaulannya.
3.       Segmen #3: Orang Alim/ Confident establish (5,2%)
Ciri-ciri : Pria, usia matang berpendidikan tinggi, di daerah perkotaan. Maka sangat percaya diri dan berkarakter kuat, menyukai kedamaian dalam kehidupan sosilnya, sangat normative adan suka menolong.
4.      Segmen #4: Ibu-ibu PKK/ The Optimistic family
Cirri-ciri; wanita, usia matang dari daerah rural denagn status sosil-ekonomi rendah, hidup dengan bersahaja, realistis, kekeluargaan dan normative. Mereka menyukai masak sebagi hobi, tidak sekedar kewajiban. Hidup diabdikan untuk keluarga, tidak materialistis. Keluarga adalah segalnnya.
5.      Segmen #5: Anak Nongkrong/ The change expect Lad (10,5%)
Ciri-ciri: Usia muda, laki-laki, tinggal didaerah urban, status sosil-ekoenominya menengah kebawah. Karakter mereka: hidup berorientasi pada teman-temannya (kelompoknya). Konsep yang dianut: All is one is all.
6.       Segmen #6 Lembut Hati/ Cheerful humanist (12,1%)\
Ciri-ciri: Wanita muda,dari daerah pedesaan dengan tingkat sosial ekonomi rendah, cenderung tidak suka menjadi pusat perhatian, walaupun diterima dilingkungannya. Menyukai lingkungan damai penuh harmoni, sangat menaruh perhatian dan berempati kepada lingkungandan orang-oarang disekitarnnya. Tidak mementingkan materi dan slalu ingin dibutuhkan lingkuangn serta menyenangi kebersamaan.
7.      Segmen #7 Main untuk Menang/ The Savvy Conquer (16%)
Ciri-ciri: Pria matang berpendidikan, di daerah perkotaan ini sangat menikmati hidup lugas, slalu berusaha mencapai kejayaan. Sangat menyukai kompetisi dan cenderung dominan dalam pergaulan. Senang fashion, menikmati cuisine dan gemar melihat iklan. Keinginan dasar mereka adalah dimanja materi dan barang-barang yang dipunyai, suka di sanjung dan dipuja, serta supel dan penuh energi.
8.      Segmen #8:  Bintang Panggung/ The Spontaneous Fun Loving (13,6)
Ciri-ciri: Wanita dari daerah perkotaan denag status social ekonomi tinggi, senang menjadi pusat perhatian, suak bergaul, suka pamer, dan menyenangi aktivitas di luar rumah, seperti pesta dan kumpul-kumpul. Mereka menyukai hal-hal baru yang sedang menjadi tren, serta fashion dan gadget, serta sangat menikmati hidup, sanjunagan dan pujaan adalah bukti pengakuan diri, serta kelompok menjadi alat mencapai kepopuleran.

Berdasarkan hasil Survei tersebut, maka potensi segmen yang bisa dijadikan sasaran “DO @HOME” adalah segmen The Networking Pleasure Seeker dengan jumlah 11%, The change expect Lad dengan jumlah 10,5% dan The Savvy Conquer dengan jumlah 16%.

Pelaku konsumen sasaran:
  1. Majunya teknologi, terutama IT (information technology) yang mempunyai indikasi meningkatnya aktivitas manusia di dunia maya/internet. Begitu pula dengan sasaran konsumen DO @HOME yang sering beraktivitas di jejaring sosial sampai melakukan transaksi secara online
  2. Salah satu periaku konsumen di Indonesia khususnya anak muda sekarang adalah berbelanja mengikuti perkembangan model masa kini. Tempat berbelanja umumnya adalal di Mall, Distro, dan Pasar. Perilaku konsumtif masyarakat indonesia merupakan salah satu cirri masyarakat Indonesia yang mudah menerima produk baru yang dikeluarkan.
  3. Berbelanja di Distro sudah merupakan kebiasaan dari anak muda baik di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan. Salah satu kebiasaan anak muda untuk mengikuti perkembangan jaman dengan membeli barang bermerk.

3.6              Tingkat persaingan  
Tingkat pesaing yang ada cukup banyak mengingat banyaknya produsen kaos di daerah Surabaya, selain itu bisnis online semakin berkembang dan pengusaha bisnis online juga semakin banyak.

3.7              Upaya pemasaran  
            Dalam sebuah produksi sudah barang tentu upaya pemasaran adalah hal yang sangat penting karena tingkat persaingan yang tinggi. Pada bisnis produk kaos ini menggunakan strategi pemasaran sebagai berikut:
  1. Melalui Internet/internet Marketing, akan difokuskan pada blog untuk koleksi produk-produk, sedangkan untuk penyebarluasan informasi akan menggunakan media jejaring sosial, antara lain facebook, twitter, dan kaskus.
  2. Melalui pamflet-pamflet yang disebar di distro, cafe, kampus, dan tempat-tempat yang ramai di Surabaya.
  3. Melakukan perlombaan desain kaos untuk menyaring bakat dalam desain grafis pada masyarakat. Untuk peserta dengan desain pilihan manajemen akan dibeli desainnya seharga Rp 250.000,-/desain dan Rp 100.000,- untuk setiap 20 cetakan.
  4. Memberikan voucer kepada konsumen yang melakukan pembelian lebih dari Rp 100.000,- yang akan diundi dengan hadiah menarik tiap periodenya. Ini merupakan upaya agar konsumen kembali melakukan pembelian pada DO @HOME.
  5. Memberikan jasa antar gratis pembelian dalam jumlah yang besar di daerah Kota Surabaya.
  6. Penempelan spanduk yang dapat menarik konsumen.

3.8              PERKIRAAN HASIL PENJUALAN 
3.1         Pembiayaan
  1. Biaya tetap (Fixed Cost)
Jenis Barang
Unit

Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
Harga (Rp)
Jangka Waktu Pemakaian
Depresiasi / Bulan (Rp)
Mesin Sablon
1
4.300.000
4.300.000
5 tahun
71.667
Komputer
1
4.000.000
4.000.000
5 tahun
66.667
Hair Dryer
1
200.000
200.000
3 tahun
5.555
Web blog domain, design, and maintenance
1
500.000
500.000
5 tahun
8.333






Jumlah
9.000.000

152222

  1. Biaya Variable (Variable Cost) Per Bulan (untuk produksi 500 buah)
Jenis Barang
Unit
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
Harga (Rp)
Kaos Pendek
150
25.000
3.750.000
Sticker
150
1.000
150.000
Brosur Berkala
100
100.000
150.000
Biaya Listrik
1
150.000
150.000
Internet
1
50000
50.000
Plastik pembungkus
150
1.000
100.000
Film sablon
10
65.000
650.000
Screen media
5
45.000
225.000
Cat Sablon
5
55.000
275.000
Biaya lain-lain


100.000
Biaya Depresiasi Fixed cost


152222



5.477.222

4.       Harga Jual
Margin profit yang diharapkan adalah 49% sehingga profit yang diharapkan untuk tiap produknya adalah:
          Profit   =   Margin Profit x HPP
                     = 49% x Rp
                     =   ± Rp 17.893
          Sehingga harga jual untuk tiap produk adalah:
          Harga Jual  =   HPP + Profit
                            =   Rp 36.515 + Rp 17.893
                            =   Rp 54.408
 5.       Biaya Operasional per Tahun
          Biaya Operasional per Tahun   =   Total Variable Cost x 12 bulan
                                                           =   Rp 5.477.222 x 12
                                                           =   Rp 65.726.664

6.       Laba per Tahun
          Laba Kotor     =              Harga Jual x Jumlah produksi per bulan x 12 bulan
                               =          Rp 54.408 x 150 x 12
                               =          Rp 97.934.400
          Laba Bersih  =          Laba Kotor – Biaya Operasional per Tahun
                               =          Rp 97.934.400 - Rp 65.726.664
                               =          Rp 32.207.736

7.       Laba per Bulan
          Laba per Bulan  =   Laba Bersih / 12 bulan
                                    =   Rp 32.207.736 / 12
                                    =   Rp 2.683.978

8.       Modal Awal
Modal Awal      =          Fixed Cost + Variable Cost 1 bulan (tanpa biaya depresiasi)
                               =   Rp 9.000.000 + Rp 5.325.000
                               =   Rp 14.325.000
 9.       Analisis Break Event Point
           BEP penjualan =   BEP unit x Harga Jual
                                    =   503 x
                                    =   Rp 27.367.224
 Jadi, titik impas akan terjadi ketika penjualan sudah menyentuh angka Rp 27.367.224 atau ketika produk sudah terjual sebanyak 503 unit. Dengan estimasi produksi sebanyak 150 unit per bulan, diharapkan titik impas akan terjadi setelah ± 3,3533 bulan.
 10.     Pengembalian Modal
Pengembalian modal adalah total biaya produksi dibagi dengan keuntungan yang didapatkan.

Pengembalian Modal adalah 2,04 bulan atau 32 hari
Catatan:   -    Dalam 1 bulan diproduksi  150 buah kaos
-       1 bulan dianggap sama dengan 30 hari
-       Kaos yang harus dijual per hari adalah 150 buah dibagi 30 hari, yaitu 5 buah
          Pay Back Periode adalah BEP produksi dibagi dengan penjualan per hari

Jadi, modal akan kembali dalam jangka waktu 101 hari dengan penjualan 5 kaos tiap harinya.

BAB IV
STUDI KELAYAKAN
4.1.       Lokasi
          Lokasi bisnis ini terbagi dalam dua kategori yaitu lokasi pusat produksi dan penyimpanan serta lokasi pemasaran. Pada proses produksi dan penyimpanan produk akan dilakukan di jalan Kalijudan gang IX no. 14A Surabaya. Untuk konsumen yang tinggal sekitar daerah ini dapat langsung mengunjungi pusat produksi tersebut.
          Bisnis yang dibangun dengan metode semi online ini memiliki lokasi pemasaran dan pemesanan di dua tempat, lokasi yang pertama adalah di web blog resmi DO @HOME. Web blog ini berisi tentang seluruh koleksi DO @HOME, cara pemesanan, harga, serta alamat dan kontak produsen. Tempat pemasaran kedua adalah di distro-distro yang telah bekerjasama dengan DO @HOME.

4.2.       Sarana dan Prasarana
          Sarana dan prasarana merupakan bagian bisnis yang sangat penting untuk memperlancar produksi dan pemasaran produk DO @HOME. Sarana dan Prasana minimal yang harus ada dalam bisnis ini antara lain: Komputer, Mesin Sablon, Meja, Kursi, Rak Penyimpanan, dan lain-lain. Serta ada show room di web blog resmi DO @HOME sebagai tempat pemasaran produk.

4.3.       Sumber Daya Manusia
            Dalam bisnis ini akan mempekerjakan 3 pemilik utama bisnis ini yaitu, Rifky Anindika di manajer utama dan bagian produksi, M. Agus Zaini di bagian pemasaran, dan Achmad Sulthon sebagai ahli di bidang desain produk dan web blog, sehingga karyawan adalah dari pemilik modal.
  
BAB V
REAL BUSINESS PLAN

5.1  Rencana Manajemen
  1.      Strategi pemasaran
Tahap pemasaran adalah tahapan yang paling penting dalam suatu proses penjualan produk. Ada pun strategi penjualan yang kami lakukan antara lain:
  1. Melalui Internet/internet Marketing, akan difokuskan pada web blog untuk koleksi produk-produk, sedangkan untuk penyebarluasan informasi akan menggunakan media jejaring sosial, antara lain facebook, twitter, blog dan kaskus.
  2. Melalui pamflet-pamflet yang disebar di distro, cafe, kampus, dan tempat-tempat yang ramai di Surabaya.
  3. Melakukan perlombaan desain kaos untuk menyaring bakat dalam desain grafis pada masyarakat. Untuk peserta dengan desain pilihan manajemen akan dibeli desainnya seharga Rp 250.000,-/desain dan Rp 100.000,- untuk setiap 20 cetakan.
  4. Memberikan voucer kepada konsumen yang melakukan pembelian lebih dari Rp 100.000,- yang akan diundi dengan hadiah menarik tiap periodenya. Ini merupakan upaya agar konsumen kembali melakukan pembelian pada “Distro Kaos Ta”na Model”.
  5. Memberiakn jasa antar gratis pembelian dalam jumlah yang besar di daerah Kota Surabaya.
  6. Penempelan spanduk yang dapat menarik konsumen. Meletakkan logo “DO @HOME” pada setiap produk, dengan begitu maka mudah orang untuk mengenal produk “DO @HOME”.
  2.      Strategi produksi
Distro ini memproduksi barang untuk stock dan dikirimkan ke distro-distro di Surabaya, selain itu juga memproduksi barang ketika ada konsumen yang memesan dan telah menentukan desain dan ukurannya. Dengan demikian pakaian yang dibeli sesuai dengan keinginan hati konsumen. Setelah proses produksi selesai, barang akan langsung diantar  atau dipaketkan menuju tempat konsumen melalui jasa pengiriman barang JNE. Selain itu, produk akan terus dikembangkan atau ditambah pilihan desain dari internal maupun eksternal yaitu dari perlombaan desain yang digelar. Hal ini dilakukan agar produk DO @HOME dapat terus bersaing di pasar. Saran dan kritik dari para konsumen tentang produk-produk DO @HOME sangat dibutuhkan karena keinginan konsumen dan kepuasannya adalah hal terpenting untuk mengembangkan bisnis ini.

  3.      Strategi organisasi dan SDM
Pengelolaan SDM merupakan hal yang karus dilakukan suatu perusahaan sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kinerja karyawan semakin baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut antara lain:
  1. Karyawan dari Pemilik Modal
Dalam mengawali bisnis ini akan mempekerjakan 3 pemilik utama bisnis ini yaitu, Rifky Anindika di manajer utama dan bagian produksi, M. Agus Zaini di bagian pemasaran, dan Achmad Sulthon sebagai ahli di bidang desain produk dan web blog, sehingga karyawan adalah dari pemilik modal.
  1. Sistem Remunerasi yang Seimbang dan Adil
Dalam sistem peremunerasian perusahaan membuat sistem remunerasi yang sesuai dengan ketenaga kerjaan dengan mempertimbangkan keseimbangan dan keadilan. Karena ini bisnis dari 3 pemilik modal maka menggunakan sistem bagi hasil.
4.      Strategi penetapan harga
Salah satu strategi yang jitu untuk menarik minat konsumen adalah dengan penetepan harga yang tepat dan terjangkau untuk konsumen. Konsumen menginginkan harga yang seminim mungkin namun dengan kualitas yang maksimal. Sedangkan perusahaan mengharapkan keuntungan yang cukup besar dengan mengupayakan kualitas produk yang baik. Untuk itu harga yang telah ditetapkan dirasa telah sesuai dengan jaminan mutu dan terjangkau. Selain itu perusahaan juga akan memberikan diskon pada saat-saat tertentu untuk meningkatkan minat konsumen. Dengan demikian tercipta win-win solution yang menguntungkan kedua belah pihak.
 5.      Rencana pengembangan produksi
Rencana-rencana pengembangan produksi kami antara lain:
  1. Mempercantik tampilan web blog sebagai tempat pemasaran utama
  2. Menggalakkan promosi baik di dunia maya ataupun dunia nyata
  3. Menambah bahan-bahan logistik
  4. Memaksimalkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan manfaat dalam berbisnis
  5. Menambahkan ragam desain, dari internal ataupun dari eksternal
 6.      Analisis resiko usaha dan antisipasinya
Bisnis distro online ini mempunyai banyak risiko. Untuk mengetahui risiko-risiko tersebut perlu diadakan analisis agar hal tersebut dapat diantisipasi. Hal-hal yang menjadi risiko dari bisnis ini, antara lain:
  1. Modal Usaha
Bisnis distro online yang menawarkan berbagai macam pakaian ini harus membutuhkan modal yang besar dalam proses produksi, pemasaran dan promosinya. Proses produksi pakaian sebelum menjadi produk dengan desain menarik dan dikenakan konsumen membutuhkan dana yang sangat besar, dari pembelian alat, bahan serta karyawannya. Bisnis online yang dibangun di internet memerlukan dana untuk membuat domain serta proses pendesainannya. Untuk proses promosi dibutuhkan modal yang cukup besar dalam pencetakkan brosur, pamflet, dan media lain sebagainya.
  1. Produk Kalah Bersaing
Sebagai bisnis yang banyak digeluti oleh produsen besar sebelumnya, bisnis distro online ini mempunyai banyak saingan di pasar. Merk yang sudah lama terkenal biasanya mendominasi pasar dan lebih dipilih oleh konsumen
  1. Kebosanan Konsumen
Kebosanan adalah hal manusiawi yang dimiliki oleh manusia. Tidak menutup kamungkinan apabila konsumen akan bosan dengan produk yang ditawarkan. Sehingga produk DO @HOME semakin kurang diminati oleh konsumen.
  1. Permasalahan Transaksi dan Tingkat Kepercayaan Konsumen akan Bisnis Online
Banyak kejadian penipuan yang berkedok bisnis online dapat memberikan dampak buruk pada konsumen bisnis ini, yaitu ketidak percayaan akan metode bisnis online. Selain itu proses transaksi yang dilakukan dengan terpisah jarak dan waktu serta alur yang rumit memiliki konsekuensi yang tinggi.

Setelah ditemukan risiko-risiko bisnis yang akan menjadi ancaman bagi bisnis ini maka diperlukan solusi konkrit untuk mengatasinya, solusi-solusi tersebut antara lain:
  1. Modal Usaha
Modal awal usaha ini merupakan iuran dari masing-masing pemilik modal. Dalam upaya mewujudkan modal usaha yang mencukupi untuk bisnis ini perlu dilakukan penggalian dana dengan banyak cara, antara lain meminjam modal di bank, pengikutsertaan proposal bisnis plan ini dalam berbagai ajang, dan sebagainya.
  1. Produk kalah bersaing
Agar produk DO @HOME dapat bersaing dengan produk-produk distro yang lain, maka perlu menjaga kualitas produk dengan cara memperhatikan bahan-bahan baku maupun bahan setengah jadi yang dipakai. Selain itu kepuasan konsumen juga selalu diperhatikan dengan cara memenuhi permintaan ataupun keinginan konsumen terkait dalam proses desain maupun produksi. Bisnis dengan banyak saingan terutama merk yang lama terkenal perlu diantisipasi dengan mengembangkan sisi keunikan produk-produk DO @HOME serta mencari ide dan desain inovatif.
  1. Kebosanan Konsumen
Dalam mengatasi rasa alamiah manusia ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kreativitas desain dan keunikan produk. Selain itu juga perlu proses pengembangan kualitas produk.
  1. Permasalahan Transaksi dan Tingkat Kepercayaan Konsumen akan Bisnis Online
Untuk mengantisipasi risiko ini perlu dilakukan upaya pelegalan usaha yang dapat digunakan sebagai barang bukti ada payung hukum yang menaungi bisnis ini. Selain itu juga perlu diberitahukan pada konsumen mengenai cara pemesanan hingga proses transaksi online dengan secara jelas.

5.2 Struktur Organisasi
General manager & Pemasaran
Rifky Anindika

Bagian Produksi
M. Agus Zaini
Bagian Desain Produk dan Perawatan Web
Achmad Sulthon

5.3  Proses Produksi
Proses produksi DO @HOME memiliki alur seperti pada gambar skema proses produksi di bawah. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan memperkaya desain dan bentuk produk. Langkah ini dilaksanakan dengan menjaring desain-desain menarik baik dari internal yang merupakan karya dari karyawan internal perusahaan, ataupun dari eksternal yaitu dengan cara mengadakan lomba desain dengan dibelinya desain serta hadiah royalti setiap 20 cetakan yang diproduksi. Desain-desain produk yang terlah terseleksi akan dipublikasikan di web blog resmi, selain itu juga akan diproduksi sebagai stock. Stock ini akan dikirimkan ke distro-distro yang menjadi mitra kerja sama DO @HOME.
Apabila ada pemesanan produk akan dicek stock-nya, apabila ada maka akan langsung dikirim. Namun apabila tidak ada stock untuk desain yang dipilih maka akan dilaksanakan produksi yang selanjutnya dikirim atau dipaketkan lewat JNE.
 Alur:
Desain Produk
Internal
Eksternal
Pengadaan barang
Pemesanan Produk
Stock
Pengiriman Produk lewat JNE
Dikirim ke Distro Mitra

BAB VI
PENUTUP

6.1    Kesimpulan
DO @HOME merupakan bisnis distro semi online dari 3 pemilik modal utama yang juga menjabat sebagai karyawan yang memproduksi kaos yang berdesain gambar dan teks mengenai Indonesia. Dalam pemasaran produknya akan dibagi menjadi dua yaitu sistem online dan pemasaran lewat distro mitra. Untuk melihat desain-desainnya konsumen dapat melihat di web blog resmi DO @HOME. Desain-desain produk DO @HOME berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Desain internal adalah dari karyawan DO @HOME sedangkan eksternal adalah dari perlombaan desain yang diadakan, sehingga diharapkan menambah jumlah variasi desain.

6.2    Saran
            Dalam upaya pengembangan bisnis ini perlu adanya modal yang lebih agar menambah jumlah produk dan efisiensi serta keuntungan dari bisnis ini. Desain yang kreatif dan inovatif sangat diperlukan, sehingga perlu adanya kerjasama dengan pihak luar untuk masalah ini agar variasi produk lebih banyak dan dapat menghindari kebosanan konsumen. Selanjutnya adalah perlu legalisasi bisnis agar konsumen percaya untuk bertransaksi online dengan DO @HOME.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Thanks